-
NEW UPDATE -Memasuki awal tahun baru, harga rokok 2022 mengalami kenaikan harga.
Hal itu tentu menuai beragam respon dari masyarakat. Berdasarkan informasi,
harga rokok resmi naik pada Sabtu, (1/1/2022). Peraturan kenaikan harga rokok
itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang
Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan
Tembakau Iris. Menurut Sri Mulyani, selaku Anggota Kementerian Keuangan,
mengakui bahwa aturan yang sebenarnya sudah berlaku efektif sejak 20 Desember
2021 lalu. Selain itu, beliau juga menjabarkan rata-rata kenaikan tarif cukai
rokok akan naik sebesar 12 persen. Atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya
yang sebesar 12,5 persen. Dalam konferensi pers pada Senin, 13 Desember 2021,
Sri Mulyani menyampaikan kenaikan cukai rata-rata rokok adalah 12 persen. Namun,
untuk Sigaret Kretek Tangan, Presiden meminta kenaikan 5 persen, jadi kita
menetapkan 4,5 persen maksimum. Lebih lanjut, Sri Mulyani menuturkan tentang
kenaikan tarif cukai rokok setidaknya akan mempertimbangkan empat aspek, mulai
dari pengurangan konsumsi rokok, perhatian kepada buruh di pabrik rokok, hingga
penyebaran rokok yang dilakukan secara ilegal. Naiknya tarif cukai rokok ini
membuat harga jual eceran (HJE) rokok per bungkus turut merangkak. Sesuai dengan
merek rokok yang beredar harga per bungkusnya beragam dengan yang tertinggi
Rp40.100/bungkus (isi 20 batang). Untuk SKM golongan I, harganya mencapai
Rp38.100/bungkus. Melansir dari laman Instagram @kemenkeuri, pada
Senin(1/1/2022), berikut adalah besaran kenaikan tarif cukai dan harga rokok
serta rokok elektrik tahun 2022. Sigaret Kretek Mesin (SKM) Sigaret Kretek Mesin
golongan I Dengan tarif cukai 985 serta kenaikan mencapai 13,9 persen. Harga
Jual Eceran Minimal (per batang): Rp1.905 Harga Jual Minimal (per bungkus):
Rp38.100 Sigaret Kretek Mesin golongan IIA Tarif cukai 600 dan Kenaikan 12
persen Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp1.140 Harga Jual Minimal (per
bungkus): Rp22.800 Sigaret Kretek Mesin golongan IIB Tarif cukai naik hingga 600
dan Kenaikan mencapai 14,3 persen. Harga Jual Eceran Minimal (per batang):
Rp1.140 Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp22.800 Sigaret Putih Mesin (SPM)
Sigaret Putih Mesin golongan I Tarif cukai sebesar 1.065 dan Kenaikan 13,9
persen. Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp2.005 Harga Jual Minimal (per
bungkus): Rp40.100 Sigaret Putih Mesin golongan IIA Kenaikan 13,9 persen dengan
Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp 2.005 Harga Jual Minimal (per
bungkus): Rp40.100 Sigaret Putih Mesin golongan IIA Tarif cukai 635 dan Kenaikan
12,4 persen, dengan Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp1.135 sedangkan
Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp22.700 Sigaret Putih Mesin golongan IIB
Tarif cukai 635 dan Kenaikan 14,4 persen dengan Harga Jual Eceran Minimal (per
batang) Rp1.135 dan Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp22.700 Sigaret Kretek
Tangan (SKT) Sigaret Kretek Tangan golongan IA Tarif cukai 440 dan Kenaikan 3,5
persen Harga Jual Eceran Minimal (per batang) Rp1.635, sedangkan, Harga Jual
Minimal (per bungkus): Rp32.700. Sigaret Kretek Tangan golongan IB Tarif cukai
345 dan Kenaikan 4,5 persen Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp1.135
Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp22.700 Sigaret Kretek Tangan golongan II
Tarif cukai 205 dan Kenaikan 2,5 persen Harga Jual Eceran Minimal (per batang):
Rp600 Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp12.000 Sigaret Kretek Tangan golongan
III Tarif cukai 115 dan Kenaikan 4,5 persen Harga Jual Eceran Minimal (per
batang): Rp505 Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp10.100
Comments