NEW UPDATE -JAKARTA. Kementerian Perhubungan menyiasati anggaran di tengah pandemi dalam melanjutkan pembangunan berbagai infrastruktur.
Salah satu skema yang didorong dalam penghematan itu adalah dengan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Skema itu terbukti berjalan pada proyek Pelabuhan Anggrek, Gorontalo.Pembangunan Pelabuhan Anggrek dilakukan dengan skema KPBU antara Kementerian Perhubungan dengan PT Anggrek Gorontalo International Terminal. Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal terdiri dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).
"Meskipun di tengah pandemi, tetapi kami terus berkomitmen melanjutkan pembangunan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pekan lalu.
Nilai investasi kerjasama tersebut sebesar Rp 1,4 triliun dan biaya operasional sebesar Rp 5,2 triliun yang akan dikerjasamakan selama 30 tahun. Sementara besaran pendapatan konsesi 2,5% per tahun dari pendapatan kotor.Pembangunan Pelabuhan Anggrek dilakukan dengan skema KPBU antara Kementerian Perhubungan dengan PT Anggrek Gorontalo International Terminal. Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal terdiri dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).
"Meskipun di tengah pandemi, tetapi kami terus berkomitmen melanjutkan pembangunan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pekan lalu.
Nilai investasi kerjasama tersebut sebesar Rp 1,4 triliun dan biaya operasional sebesar Rp 5,2 triliun yang akan dikerjasamakan selama 30 tahun. Sementara besaran pendapatan konsesi 2,5% per tahun dari pendapatan kotor."Namun, Kami tetap memastikan bahwa tugas-tugas pelayanan transportasi kepada masyarakat serta aspek keselamatan tetap berjalan dan tidak terganggu," jelas Adita.
Comments