Kejutan di Olimpiade Tokyo 2020, Karier Pebulu Tangkis Guatemala Kevin Cordon Ternyata Penuh Lika-Liku
NEW UPDATE -TOKYO ,Pebulu tangkis Guatemala, Kevin Cordon, menjadi buah bibir di Olimpiade Tokyo 2020 karena penampilan apiknya. Akan tetapi, Cordon harus berjuang keras sejak kecil untuk ada di titik sekarang.
Perjuangan berat harus dilalui Cordon. Pada awal kariernya, dia sudah meninggalkan keluarga dan merantau sejak berusia 12 tahun demi menjadi pebulu tangkis. Cordon mengaku sudah pergi ke Ibu Kota Guatemala, Guatemala City, untuk mengejar impiannya itu. Pebulu tangkis kelahiran Zacapa, kota yang berjarak 112 km dari Ibu Kota Guatemala, pergi dengan modal nekat.
Beruntung, orang tua Cordon memberikan restu meski ayah dan ibunya tidak terlalu paham bulu tangkis. Sebab, di Guatemala, bulu tangkis bukanlah olahraga yang populer dan menjanjikan untuk masa depan.
Namun, Cordon tetap menjadikan bulu tangkis sebagai jalan hidupnya. Federasi Bulu Tangkis Guatemala pun memberikannya jaminan pelatihan serta kehidupan yang layak di ibu kota. “Orang tua saya tidak tahu apa-apa tentang bulutangkis, tetapi mereka berkata, ‘Jika Anda ingin menjadi pemain bulutangkis dan mewujudkan impian, pergilah ke ibu kota,” kata Cordon, mengutip dari laman resmi BWF, Minggu (1/8/2021).
“Saya pergi sendiri, sendirian. federasi di Kota mengatakan ada banyak anak kecil dengan bakat besar, dan mereka memindahkan kami ke ibu kota dan berkata, 'Oke, kami akan memberi Anda pelatihan, sekolah, makanan, akomodasi.' Itu sebabnya saya memutuskan untuk pergi,” lanjut pebulutangkis 34 tahun tersebut.
Saat itu, Ibu Cordon hanya mengharapkan anaknya menjadi orang yang baik. Cordon pun selalu ingat pesan ibunya yang melarang dia mendekati minuman keras serta obat terlarang. “Tapi ibuku memiliki kata terakhir. Dia berkata, 'Oke, pergilah tetapi hati-hati, tidak ada alkohol, tidak ada obat-obatan.' Setelah 20 tahun, keluarga saya lebih bahagia dari saya,” tutur Cordon.
Meski memilih untuk menjadi pebulu tangkis, cita-cita pertama Cordon ternyata adalah menjadi seorang pesepakbola. Dia terinspirasi dari sang ayah yang merupakan pesepakbola. Bahkan, nama depann Cordon diinsipirasi Kevin Keegan yang merupakan idola ayahnya. “Ayah saya dulu bermain sepakbola, dan saat itu salah satu pemain terbaik di Piala Dunia adalah Kevin Keegan dari Inggris, jadi dia berkata 'Jika saya punya anak, namanya Kevin.' Jadi, itu sebabnya nama saya adalah nama bahasa Inggris,” jelas Cordon.
“Saya juga ingin menjadi pesepakbola, kemudian bulu tangkis datang ke dalam hidup saya. Mimpi saya (meraih medali) di Beijing (2008) dan sekarang di Olimpiade keempat saya, itu masih mimpi yang sama, hanya sekarang saya lebih menikmatinya,” pungkas pebulu tangkkis berusia 34 tahun itu.
Comments