NEWS UPDATE ( 13/02/20) - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengumpamakan kritikan seperti obat yang pahit. Namun, bisa menyembuhkan penyakit. Hal ini diungkapkan SBY dalam akun twitter pribadinya @sbyudhoyono.
"Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Kritik itu laksana obat," kata SBY seperti dikutip dari Twitter pribadinya, @sbyudhoyono, Sabtu (13/2/2021).
SBY juga mengumpamakan jika pujian laksana gula. Jika berlebihan justru akan membuat penyakit. Menurut dia, siapa pun yang terlau banyak makan gula akan berakibat fatal, rasa manis akan merusak kesehatan karena diabetes. Begitu pula dengan pujian yang berlebih, dapat menyebabkan kegagalan.
"Pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan," SBY menandasi.
Perihal kritikan ini mencuat usai Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk aktif menyoroti pemerinah. Jokowi menyebut, pemerintah membutukhkan kritikan yang pedas dan keras. Namun publik berpandangan ketika kritikan disampaikan, maka ada ancaman penjara.
Karenanya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla juga menyinggung hal tersebut. Pria karib disapa JK ini, mempertanyakan bagaimana masyrakat bisa melakukan kritik tanpa takut ditangkap polisi.
"Bagaimana mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Ini tentu menjadi bagian upaya kita semua," kata pria JK seperti dikutip Liputan6.com dalam acara mimbar demokrasi di kanal daring Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sabtu (13/2/2021).
Comments